Sabtu, 19 Maret 2016

Kawah Putih Ciwidey


      Kawah Putih adalah sebuah tempat wisata di jawa barar yang terletak di kawasan Ciwidey. Kawah putih merupakan sebuah danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Tanah yang bercampur belerang di sekitar kawah ini berwarna putih, lalu warna air yang berada di kawah ini berwarna putih kehijauan, yang unik dari kawah ini adalah airnya kadang berubah warna. Kawah ini berada pada ketinggian +2090 m dpl dibawah puncak/titik tertinggi gunung patuha. (cc: Wikipedia)




Pantai Papuma

    



  Pantai Tanjung Papuma adalah sebuah penjorokan daratan ke laut dengan pantai pasir putih. Tidak hanya pasir putih yang terdapat di Papuma, batu-batu hijau, hitam, dan putih beraneka bentuk terhampar di sisi barat Papuma yaitu Pantai Malikan


Lokasi : Jember,Jawa Timur, Indonesia


Foto Dari Bawah


Foto Dari Atas Bukit




Selasa, 29 September 2015

Pantai batu bengkung - Malang

Assalammu'alaikum wr wb


Kali ini kita wisata di pantai batu bengkung malang,.
Untuk mencapai ke sini sangat lah mudah akses.x,.
Dari kota malang kita ambil arah turen - Sumber Manjing Wetan - Arah ke sendang biru..
Pantai.x berderet.an dengan pantai bajul mati, .






Candi Belahan (Sumber Tetek)

Candi Belahan

Petirtaan Belahan, lebih dikenal dengan Candi Belahan adalah sebuah pemandian bersejarah dari abad ke 11, pada masa kerajaan Airlangga. Petirtaan Belahan terletak di sisi timur gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol. Pemandian ini berbentuk kolam persegi empat yang mendapat pasokan air dari sebuah sungai kecil. Dinding sebelah barat belakang mengepras lereng gunung penanggungan dengan bentuk relung-relung yang dahulunya berisi arca perwujudan Airlangga sebagai dewa Wishnu. Dengan ukuran panjang 6,14 m dan lebar 6,14 m
Menurut sejarah, selain sebagai tempat pertapaan Prabu Airlangga, petirtaan ini juga di fungsikan sebagai pemandian selir-selir Prabu Airlangga. Oleh karena itu, sebagai bentuk pengabdian dibangunlah 2 patung permaisuri Prabu Airlangga, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Pada dua patung tersebut, mengalir aliran air dari bentuk payudara patung, dan karenanya petirtaan ini terkadang di sebut sebagai Sumber Tetek (Tetek : Payudara, Jawa)
Pada tahun 991 M, Raja Bali yaitu Udayana membuat sebuah candi di sebelah barat Gunung Pananggungan, Pasuruan, Jawa Timur. Nama candi itu adalah Petirtaan Jolotundo, dibangun untuk memperingati hari kelahiran anaknya yakni Airlangga. Pada tahun 1009 M, Airlangga yang sudah dewasa membangun candi yang berdekatan dengan Petirtaan Jolotundo tersebut. Warga setempat menyebutnya Candi Belahan, atau Candi Sumber Tetek. Arca keduanya melambangkan kesuburan. Konon, kolam ini adalah tempat mandi para istri dan selir Prabu Airlangga. Bagian puting arca Dewi Laksmi sempat diperbaiki, karena awalnya air yang keluar hanya jatuh di kakinya. Dikhawatirkan hal ini bisa merusak kaki patung, maka pengelola candi berinisiatif untuk memasang pipa di bagian dada tersebut agar airnya langsung meluncur ke kolam.
Sumber Wikipedia





Gunung penanggungan

Gunung Penanggungan (dahulu bernamaGunung Pawitra) (1.653 m dpl) adalah gunung berapi kerucut (istirahat) yang terletak diJawa TimurIndonesia. Posisinya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto(sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur), berjarak kurang lebih 55 km dariSurabaya. Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno danGunung Welirang yang jauh lebih besar. Gunung Penanggungan sering disebut sebagai miniatur dari Gunung Semeru, karena hamparan puncaknya yang sama-sama terdapat pasir dan batuan yang luas. Menurut kepercayaan Jawa Kuna, Gunung Penanggungan merupakan salah satu bagian puncak Mahameru yang dipindahkan oleh penguasa alam. Penanggungan merupakan salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci di Jawa.
Dilihat dari sisi sejarah, gunung ini memiliki nilai yang penting. Di sekujur lereng gunung ini ditemui berbagai peninggalan purbakala, baik candi, pertapaan, maupun petirtaan dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Berdasarkan studi selama dua tahun (2012-2014) ditemukan 116 situs percandian atau objek kepurbakalaan, mulai dari kaki sampai mendekati puncak gunung[1]. Beberapa struktur yang ditemukan adalah Gapura Jedong (926 Masehi), Petirtaan Jalatunda(abad ke-10), Petirtaan Belahan, Candi Kendalisodo, Candi Merak, Candi Yudha, Candi Pandawa, dan Candi Selokelir. Selain bangunan Hindu, ditemukan pula punden berundak dan tempat pertapaan. Candi-candi di Gunung Penanggungan memiliki gaya yang unik, yaitu bangunannya menempel pada dinding gunung/lereng, tidak berdiri sendiri.

Sumber https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan
.





Senin, 22 Juni 2015

Pantai&Air Terjun Banyu Anjok Malang

Air Terjun Banyu Anjlok

Banyu Anjlok adalah sebuah air terjun yang berada dekat dengan teluk Kletak’an, dan merupakan satu-satunya air terjun di Malang yang letaknya berdampingan dengan pantai. Air Terjun Banyu Anjlok tersebut berasal dari sumber yang ada di atas bukit dan mengaliri tebingnya dengan ketinggian 7 meter. Jika anda menaiki batuan ke puncak air terjun anda bisa menemukan cekungan lebar berisi air tawar yang bisa digunakan berendam dan berenang. Airnya pun tidak turun deras dalam satu titik, namun menyebar hingga sampai lebarnya batu karang yang besar tersebut.
Suasana di pantainya juga sangat tenang, sejuk dan bersih. Mengingat tempat ini tergolong jarang dikunjungi wisatawan. Wilayah sekitar pantai juga asri. Dibawah air terjun terdapat sebuah gua kecil yang bisa anda masuki dengan menerobos air terjun.




Perjalanan ke Banyu Anjlok Via Jalur Darat

Pantai Lengoksono Malang

Pantai Lenggoksono adalah sebuah pantai di pesisir selatan yang terletak di tepi Samudera Indonesia dan masuk wilayah Dusun Lenggoksono, Desa Purwodadi, Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur[1]. Untuk mencapai pantai ini dari Kota Malang kita bisa menempuh dari Kecamatan Dampit menuju Kecamatan Tirtoyudo, lalu berbelok ke kanan di pertigaan Tangsi, Desa Tirtoyudo. Dari pertigaan ini posisi Pantai Lenggoksono masih sekitar 30 kilometer. Kondisi jalan dari Tangsi Tirtoyudo menuju Lenggoksono Purwodadi sangat mulus beraspal, hanya ruas jalan sangat sempit. Sepanjang 30 kilometer itu jalanan berkelok-kelok. Jalanan belokan tajam disertai menanjak dan menurun yang curam. Bahkan terdapat jurang curam di sisi kanan dan kiri jalan. Sekitar lima kilometer menjelang masuk Desa Purwodadi kondisi jalan mulai rusak, namun sejumlah jalan ada yang sudah dicor hingga ke bibir pantai. Sepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan perkebunan cengkeh dengan pohonnya yang tinggi sampai 15 meter. Hal itu tidak mengherankan karena Desa Purwodadi merupakan sentra produsen cengkeh terbesar di Malang Raya